🏉 Naskah Drama Singkat Timun Mas
Fragmensering juga disebut se buah pementasan teater dengan durasi yang singkat. Pementasannya hanya beberapa adegan inti dengan jalan cerita sederhana. Fragmen dapat dijadikan sebagai pentas sederhana pada sebuah pertunjukan teater. Pertunjukan teater biasanya mengguna kan naskah drama yang cukup panjang dengan banyak babak, maupun adegan. Assalamu’alaikum Bapak/Ibu guru, teman-teman dan Para hadirin yang kami hormati, perkenankanlah kami untuk menampilkan peragaan drama yang berjudul Timun Mas. Dengan para pemain Nurul Hasanah sebagai Timun Mas Nela Khoerunnisa sebagai Ibu Timun Mas/Perempuan Janda Agung Putrajaya sebagai Raksasa Rangga Wahyudi sebagai Pertapa Baiklah para hadirin yang berbahagia, marilah kita saksikan bersama penampilan dari rekan-rekan kami.... Narator mundur ke belakang pentas **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah disusul muncul suara narator Narator Alkisah, di sebuah desa di daerah Jawa Tengah, hiduplah seorang perempuan paruh baya. Ia ingin memiliki seorang anak. Namun sayangnya suaminya telah meninggal dunia. Ia sangat berharap suatu keajaiban datang padanya. Untuk meraih harapan itu, siang malam ia selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha kuasa agar diberi anak. Pada suatu malam, harapan itu datang melalui mimpinya. Dalam mimpinya, ia didatangi oleh sesosok makhluk raksasa yang menyuruhnya pergi ke hutan tempat biasanya ia mencari kayu bakar untuk mengambil sebuah bungkusan di bawah sebuah pohon besar. Saat terbangun di pagi hari....., suara musik pengiring melemah lama-lama hilang berganti suara burung-burung berkicau di pagi hari Adegan 1 Ibu Timun Mas tersentak terbangun dari tidur kemudian duduk ditempat tidur dan merenungAh! Ternyata aku mimpi! Mimpiku seperti benar-benar nyata. Benar-benar ajaib! Rasanya..., aku tidak percaya dengan mimpiku. Apakah mimpiku itu akan benar-benar terjadi pada diriku? Ah! aku tidak boleh ragu. Aku harus cari tahu makna mimpiku itu. Aku harus pergi ke hutan sekarang juga. Semoga mimpiku smalem, membawa kebaikan pada diriku. Narator Dengan penuh harapan, perempuan janda itu bergegas menuju ke tempat yang ditunjuk oleh raksasa itu. Setibanya di hutan...., **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Adegan 2 Ibu Timun Mas Dimana ya, bungkusan seperti yang ditunjukkan raksasa itu? Oh! Itu dia ada pohon besar. Aku segera kesana, Hah? terkejut Ini ada bungkusan seperti yang ditunjukkan raksasa dalam mimpiku itu. Coba ku buka isinya. Hah? terkejut Cuma Sebutir biji timun? Kukira, isi bungkusan ini seorang bayi. Tapi, apa maksudnya ya, raksasa itu menunjukkan aku sebutir biji timun ini? Buat apa biji timun ini?aku tidak mengerti. bingung Narator Di saat perempuan janda itu kebingungan, tanpa disadari dibelakangnya tiba-tiba ada sesosok makhluk raksasa berdiri sambil tertawa terbahak-bahak. Raksasa Ha... ha... ha...! Ibu Timun Mas tersentak kaget dan membalikkan badanHaaaahh??? Raksasa itu, raksasa itu menunjuk raksasayang hadir dalam mimpiku! Duuuh aku, aku takuuut sekali. Ampun, Raksasa! Jangan memakanku! Aku masih ingin hidup! Raksasa Jangan takut, perempuan tua! Aku tidak akan memakanmu! Bukankah kamu menginginkan seorang anak? Ibu Timun Mas gugupBe... benar, Raksasa! Raksasa Kalau begitu, segera tanam biji timun itu! Kelak kamu akan mendapatkan seorang anak perempuan. Tapi, ingat! Kamu harus menyerahkan anak itu kepadaku saat ia sudah dewasa. Anak itu akan kujadikan santapanku! Narator Karena begitu besar keinginannya untuk memiliki anak, tanpa sadar Ibu Timun Mas menjawab..... Ibu Timun Mas Ba....Baiklah, Raksasa! Aku bersedia menyerahkan anak itu nanti kepadamu. Narator Begitu perempuan janda itu selesai menyatakan kesediaannya, raksasa itu pun berlalu dari hadapannya. Perempuan itu segera menanam biji timun itu di ladangnya. Setiap hari ia merawat tanaman itu dengan baik. Dua bulan kemudian, tanaman itu pun mulai berbuah.... **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Adegan 3 Ibu Timun Mas Syukurlah! Tanaman timunku sudah berbuah. Tapi kok buahnya cuma satu ya, dan buahnya besar sekali tidak seperti buah timun pada umumnya. Sungguh aneh! Dan Warnanya pun berwarna kuning keemasan. Hup! Cakep sekali timun ini. Sepertinya timun ini juga sudah masak. Sebaiknya aku petik sekarang juga dan segera ku bawa pulang. Duuuh, ternyata berat sekali timun ini! **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Narator Begitu sesampainya di rumah, perempuan janda itu segera membelah timun mas dengan sangat berhati-hati sekali. Dan......apa yang dilihatnya.... Ibu Timun Mas terkejuthaaahh?? Seorang bayi perempuan? Wuaaah! bayi ini sangat cantik sekali. Aku ingin sekali menggendongnya. Bayi tangisan bayiOaek....oaek....oaek.....! Ibu Timun Mas Hah? Bayi ini menangis. Aku bahagia sekali mendengar suara tangisan bayi ini. Sudah lama aku merindukan suara tangisan bayi dalam dekapanku. Baiklah anakku sayang, karena kau lahir dari dalam sebuah timun yang berwarna keemasan , sekarang kau kuberi nama, Timun Mas. Tapi kau jangan menangis lagi ya, sayang. Ini ibumu, Nak! Cup... cup... cup..!, Jangan menangis ya. Narator Perempuan janda itu merasakan sangat bahagia hingga tak terasa, air matanya menetes membasahi kedua pipinya yang sudah mulai keriput. Perasaan bahagia itu membuatnya lupa kepada janjinya bahwa dia akan menyerahkan bayi itu kepada raksasa itu suatu saat kelak. Ia merawat dan mendidik Timun Mas dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh menjadi gadis yang cantik, cerdas dan perangainya baik. Oleh karena itu, ia sangat sayang kepadanya. Suatu malam, perempuan janda itu kembali bermimpi didatangi oleh raksasa itu dan berpesan kepadanya bahwa seminggu lagi ia akan datang menjemput Timun Mas. Sejak itu, ia selalu duduk termenung seorang diri. Ibu Timun Mas Menangis Aku tidak bisa berpisah dengan anak yang sangat kusayangi. Kenapa aku baru menyadari bahwa raksasa itu ternyata jahat. Timun Mas akan dijadikan santapannya. Aku tidak rela! Aku sediiiih sekali! Narator Tanpa disadari perempuan janda itu, Timun Mas sering memperhatikan ibunya duduk termenung sendirian kemudian di suatu sore, Timun Mas memberanikan diri untuk menanyakan kegundahan hati ibunya. Timun Mas Bu, akhir-akhir ini ibu sering termenung, dan kelihatannya ibu nampak sedih. Apa yang sedang ibu pikirkan?barangkali, aku bisa membantu mengurangi kesedihan ibu? Ibu Timun Mas gundahGimana ya? Ibu tidak ingin kau ikut bersedih, Nak. ibu tidak ingin kehilanganmu. Ibu tidak bisa jauh darimu. Ibu, sangat menyayangimu. Timun Mas Apa maksud ibu? Aku tidak mengerti bu. Ada apa sebenarnya bu? Katakan sejujurnya. Kenapa ibu bicara seperti itu? Aku makin tidak mengerti bu. Katakan terus terang ibu! Ibu Timun Mas Heeemmm!.....Karena kau memaksa ibu terus, Ya sudah, baiklah, Nak. Ibu akan menceritakan asal usulmu. Sebenarnya ibu tidak ingin menceritakan perihal asal-usulmu yang selama ini ibu rahasiakan. wajah sedihMaafkan Ibu, Nak! Selama ini Ibu merahasiakan sesuatu kepadamu. Timun Mas Rahasia apa, Buuu? Ibu Timun Mas Timun Mas......,Sebenarnya...., kamu bukanlah anak kandung Ibu yang lahir dari rahim Ibu. Timun Mas menyelaApa bu?! Aku bukan anak kandung ibu?! Trus aku ini anak siapa bu?! Ibu Timun Mas Tenang dulu akan ibu ceritakan semuanya perihal dirimu. Ibu Timun Mas Ibu pernah bermimpi didatangi raksasa besar. Kemudian raksasa itu menyuruh mengambil bungkusan di hutan, di dalam bungkusan itu ada biji timun kemudian disuruh menanam. Setelah berbuah, buah itu akan diambil raksasa untuk dijadikan santapannya. Dan isi buah itu adalah....kau, anakkku! sambil memeluk Timun Mas Timun Mas melepaskan pelukan ibunyaApa maksud, Ibu? Jadi, jadi, aku ini lahir berasal dari dalam sebuah timun Mas lalu akan dijadikan santapan raksasa? Begitu bu? A, aku tidak percaya ibu! Ibu Timun Mas Cerita ibu, benar anakku! Timun Mas memeluk ibunyaTimun tidak mau ikut bersama raksasa itu, bu! Timun takut sekali! Timun sangat sayang kepada Ibu yang telah mendidik dan membesarkan Timun. Ibu Timun Mas Iya anakku. Ibu, juga sangat sayang padamu dan ibu tidak akan melepaskanmu begitu saja untuk santapan raksasa. Ibu akan cari cara untuk menyelamatkanmu dari raksasa jahat itu, nak! Timun Mas Makasih, ibu! **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Narator Berhari-hari Ibu Timun Mas memikirkan cara untuk menyelamatkan anak kesayangannya tapi belum juga menemukan jalan keluar. Sampai pada hari yang telah dijanjikan oleh raksasa itu, Ibu Timun Mas belum juga menemukan jalan keluar. Hatinya pun mulai cemas. Dalam kecemasannya, tiba-tiba ia menemukan sebuah akal. Ia menyuruh Timun Mas berpura-pura sakit. Dengan begitu, tentu raksasa itu tidak akan mau menyantapnya. Saat matahari mulai senja, raksasa itu pun mendatangi gubuk Ibu Timun Mas. Adegan 5 Raksasa Ha...! ha...! ha....!Hai, Perempuan Tua! Mana anak itu? Aku akan membawanya sekarang! Ibu Timun Mas membujuk raksasa dan mengulur waktu agar Timun Mas selamatMaaf, Raksasa! Anak itu sedang sakit keras. Jika kamu menyantapnya sekarang, tentu dagingnya tidak enak. Bagaimana kalau tiga hari lagi kamu datang kemari? Aku akan menyembuhkan penyakitnya terlebih dahulu! Raksasa Ha....ha.....ha......!Baiklah, kalau begitu! Tapi, kamu harus berjanji akan menyerahkan anak itu kepadaku! Ibu Timun Mas Baik, baik raksasa! Akan aku tepati janjiku. Narator Raksasa itu pun berlalu dari hadapan Ibu Timun Mas. Ibu Timun Mas kembali bingung mencari cara lain. Setelah berpikir keras, akhirnya ia menemukan cara yang menurutnya dapat menyelamatkan anaknya dari santapan raksasa itu. Ia akan meminta bantuan kepada seorang pertapa yang tinggal di sebuah gunung. Adegan 6 Ibu Timun Mas Anakku! Besok pagi-pagi sekali Ibu akan pergi ke gunung untuk menemui seorang pertapa. Dia adalah teman almarhum suami Ibu. Barangkali dia bisa membantu kita untuk menghentikan niat jahat raksasa itu. Timun Mas Ya, bu. Ibu benar! Kita harus membinasakan raksasa itu. Timun tidak mau menjadi santapannya! **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Narator Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, berangkatlah Ibu Timun Mas ke gunung itu. Sesampainya di sana, ia langsung menemui pertapa itu dan menyampaikan maksud kedatangannya. Adegan 7 Ibu Timun Mas Permisi Kyai. Pertapa Ooh Ada apa Nini? ada apa kau tiba-tiba datang kemari? Ibu Timun Mas Maaf, Kyai. Maksud kedatangan saya kemari ingin minta bantuan pada Kyai. Pertapa Apa yang bisa aku bantu? Ibu Timun Mas Begini Kyai, saya punya seorang putri yang saya beri nama Timun Mas. Dan putri saya itu akan dijadikan santapan raksasa besar. Saya tidak ingin anak saya itu mati jadi santapan raksasa itu, Kyai. Saya, sangat sayang pada putri saya, Kyai. Saya harap, Kyai bersedia membantu saya. Pertapa Ooh jadi begitu, baiklah aku bersedia membantumu. Tunggu sebentar ya. masuk ke dalam sebuah ruangan Ibu Timun Mas Ya, Kyai. Narator Tak berapa lama, pertapa itu kembali sambil membawa empat buah bungkusan kecil, lalu menyerahkannya kepada Ibu Timun Mas. Nah, ini berikanlah bungkusan ini kepada anakmu. Keempat bungkusan ini masing-masing berisi biji timun, jarum, garam dan terasi. Jika raksasa itu mengejarnya, suruh sebarkan isi bungkusan ini!, jelas? Ibu Timun Mas Iya, iya Kyai. Terimakasih Kyai. Kalau begitu, saya pamit pulang. Pertapa Ya. hati-hati. Narator Setiba di gubuknya, Ibu Timun Mas segera menyerahkan keempat bungkusan itu pada Timun Mas, **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Adegan 8 Ibu Timun Mas Timun Mas, Timun Mas, ibu datang Nak. Kemarilah Nak ibu bawa sesuatu. Timun Mas Ya bu. Bawa apa bu? Ibu Timun Mas Nak, ini ibu bawakan beberapa bungkusan ini untuk melawan raksasa jahat itu! Timun Mas Bungkusan ini kok kecil-kecil bu? Gimana kita menggunakannya bu? Sedangkan raksasa itu besar sekali! Apa raksasa itu bisa mati hanya dengan bungkusan kecil ini bu? Ibu Timun Mas Ssstttt! Ini adalah senjata yang bisa kau gunakan apabila raksasa itu datang kesini lagi. bungkusan ini berisi biji timun, jarum, garam dan terasi. Bungkusan-bungkusan ini harus kamu pegang. Jika raksasa itu akan menyantapmu dan mengejarmu, segera sebarkan isi bungkusan ini! jelas Nak? Timun Mas Jelas ibu. Tapi, tapi Timun takut, ibu. Ibu Timun Mas Jangan takut anakku. Kau sudah punya senjata. Dan ibu juga sudah agak tenang karena kau sudah memegang senjata. Timun Mas Baik, ibu. Narator Dua hari kemudian, Raksasa itu pun datang untuk menagih janjinya kepada Ibu Timun Mas. Ia sudah tidak sabar lagi ingin membawa dan menyantap daging Timun Mas. Adegan 9 Raksasa Hai, perempuan tua! Kali ini kamu harus menepati janjimu. Jika tidak, kamu juga akan kujadikan santapanku! Ha....ha.... ha....! Ibu Timun Mas Baik, raksasa. Aku panggil dulu putriku. Timun Mas putriku, kemarilah nak. Ini ada yang mencarimu. Narator Ibu Timun Mas tidak gentar lagi menghadapi ancaman raksasa. Dengan tenang, ia memanggil Timun Mas agar keluar dari dalam gubuk. Tak berapa lama......., Timun Mas pun keluar lalu berdiri di samping ibunya. Timun Mas Ada apa ibu? melirik ke raksasa haaahhh? Raksasa! Aku takut bu. Takuuuuut! Ibu Timun Mas berbisikJangan takut, Anakku! Jika raksasa itu akan menangkapmu, segera lari dan ikuti petunjuk yang telah kusampaikan kepadamu! Timun Mas Baik, Bu! Raksasa Hemmm! Gadis ini pasti sangat lezat jika kusantap! Ha....ha....ha....! Aku makin tidak sabar untuk menyantapnya! Ayo kemarilah nak mendekatlah padaku! Timun Mas sambil lariaku tidak mau! Aku tidak sudi jadi santapanmu! Narator Melihat Timun Mas yang benar-benar sudah dewasa, raksasa itu semakin tidak sabar ingin segera menyantapnya. Ketika ia hendak menangkapnya, Timun Mas segera berlari sekencang-kencangnya. Raksasa Ha.... ha....ha....! Mau lari kemana kau, gadis? Narator Raksasa itu pun mengejarnya. Tak ayal lagi, terjadilah kejar-kerajaan antara makhluk raksasa itu dengan Timun Mas. Setelah berlari jauh, Timun Mas mulai kecapaian, sementara raksasa itu semakin mendekat. Timun mas Aduh! terjatuh aku capai sekali! Duuuh gimana ini, raksasa itu makin mendekat padaku. Raksasa mendekat ke Timun MasHa....ha...ha.....!Mau lari kemana anak manis? Timun Mas Oh iya, aku harus mengeluarkan bungkusan yang diberikan ibu. Narator Setelah kecapaian, Timun Mas menebar biji timun yang diberikan oleh ibunya. Sungguh ajaib, hutan di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi ladang timun. Dalam sekejap, batang timun tersebut menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa itu. Namun, raksasa itu mampu melepaskan diri, dan kembali mengejar Timun Mas. Raksasa Ha....ha....haaa.....! mau lari kemana kau Timun Mas?! Narator Timun Mas pun segera melemparkan bungkusan yang berisi jarum. Dalam sekejap, jarum-jarum tersebut berubah menjadi rerumbunan pohon bambu yang tinggi dan runcing. walaupun kakinya berdarah-darah karena tertusuk bambu. Namun, raksasa itu mampu melewatinya...., Raksasa Ha....ha....haaa.....! mau lari kemana kau Timun Mas?! Aku akan terus mengejarmu! Timun Mas Duuuh gimana ini? Aku sudah melempar 2 bungkusan biji timun dan jarum, raksasa itu masih berhasil menyelamatkan diri dan terus mengejarku. Aku takuut sekali. Ah! Ga apa-apa. Aku masih punya beberapa bungkusan lagi. Baik, aku buka bungkusan satunya lagi! Narator Timun Mas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam lalu menebarkannya. Seketika itu pula, hutan yang telah dilewatinya tiba-tiba berubah menjadi lautan luas dan dalam, namun raksasa itu tetap berhasil melaluinya dengan mudah. Timun Mas cemasduuuh gimana ini? Bungkusan yang ketiga sudah kutebarkan juga, tapi raksasa itu masih bisa menyelamatkan diri. Kini senjataku tinggal satu-satunya. Jika senjataku satu-satunya ini tidak berhasil melumpuhkan raksasa itu, maka tamatlah riwayatku. Baiklah! Aku akan berusaha semoga senjataku yang tinggal satu ini bisa membinasakan raksasa itu! Nih raksasa! Terimalah iniiii!!! dilemparkan bungkusan yang terakhir ke arah raksasa **Musik** volume suara meninggi kemudian melemah Narator Dengan penuh keyakinan, ia pun melemparkan bungkusan terakhir yang berisi terasi. Seketika itu pula, tempat jatuhnya terasi itu tiba-tiba menjelma menjadi lautan lumpur yang mendidih. Alhasil, raksasa itu pun tercebur ke dalamnya dan tewas seketika. Timun Mas Syukurlah! Raksasa itu sudah mati. Aku selamat. Terimakasih Tuhan! Aku harus segera pulang menyampaikan kabar gembira ini pada ibu. berlari kemudian memelukibu......! aku selamat ibu! Aku selamat dari kejaran raksasa itu, ibu! Raksasa itu kini sudah mati! Ibu Timun Mas Apa? Kau selamat anakku?! Syukurlah! Ibu senang sekali. Ibu bahagia, Nak. Akhirnya kau selamat, Nak. berpelukan Narator Sejak itu, Ibu Timun Mas dan Timun Mas hidup berbahagia. Narator naik ke atas pentas dan menutup peragaan drama5 Pesan Moral dari Cerita Rakyat Joko Kendil. Pesan moral dalam cerita rakyat Joko Kendil adalah janganlah menghina seseorang karena fisiknya yang tidak sempurna. Di dunia ini, tak ada satu pun orang yang terlahir sempurna, sehingga kita harus menghargai setiap kekurangan manusia. Selain itu, janganlah kita menilai orang dari luarnya saja.
The Editors of Asian Highlands Perspectives AHP are pleased to announce PLATEAU NARRATIVES 2017. AHP 47 features "Memories and Experiences" six texts, "Beloved Animals" ten texts, "Folktales" thirteen texts, "A rig grad po" four texts, "Uncle Ston pa" thirty-five texts, and "Short Stories" two texts. These texts range from a lengthy biographical treatment of one contributor's paternal grandmother 1938-2016 to a one-page A rig rgad po account to new Uncle Ston pa Aku/Akhu Dunba, Tonpa, Tompa creations that tell of the infamous trickster visiting Xi'an City and Thailand. These narratives were provided and translated into English by Plateau residents. Two texts are also available in Minhe Mangghuer Monguor and an additional two texts are also given in Namuyi Khato. AHP 47 is available as a free download at and as an at-cost hardcopy at All AHP volumes are available for free download at PLATEAU NARRATIVES 2017 CONTENTS MEMORIES AND EXPERIENCES 13-42 Courage to Hope Pad+ma dbang chen 43-45 A Night Date Phun tshogs dbang rgyal 46-53 Herding, Romance, and a Letter Lcags so lhun 'grub 54-59 Stolen Horses Lcags so lhun 'grub 60-63 Nearly Gored to Death Lcags so lhun 'grub 64-75 Life Bla ma skyabs BELOVED ANIMALS 77-78 Kho lu Sangs rgyas bkra shis 79-81 Yellow-Head Horse Sangs rgyas bkra shis 82-83 Rag drug A Faithful Horse Lcags so lhun 'grub 84-85 Gyang rta A Gentle White Horse Rin chen don 'grub 86-87 Bkra 'dzi the Race Horse 'Jam dbyangs skyabs 88-90 The Black Mare Tshes bcu lha mo 91-95 A Faithful Dog Dbang 'dus sgrol ma 96-99 Mdzo mo skyabs rdo rje 100-102 A Heroic Dog's Loyalty skyabs rdo rje 103-104 Brtson 'grus Klu thar rgyal FOLKTALES 106-108 Why Pikas Have No Tail Gu ru 'phrin las 109-112 A Clever Boy Phun tshogs dbang rgyal 113-114 A Clever Man Tshe lha 115-119 The Greedy King and Tricky?Man Lcags so lhun 'grub translator and Rgya mo skyid teller RNAM RGYAL'S COLLECTION 121-124 Introduction Rnam rgyal 125-126 A Hen for a Horse Rnam rgyal 127-129 A Hunter's Destiny Rnam rgyal 130-135 A Lucky Man Rnam rgyal 136-138 An Argument About Karma Rnam rgyal 139-141 A Royal Gamble Rnam rgyal 142-147 The Merchant Rnam rgyal 148-150 The Provocative Rabbit Rnam rgyal 151-152 A Wise Father and His Foolish Son Rnam rgyal A RIG RGAD PO 154-155 A rig rgad po Threatens the Buddha With His Walking Stick Sangs rgyas bkra shis 156-157 A rig rgad po Visits Lha sa Pad ma skyid 158 Stuck in a Window Pad ma skyid 159 Keeping Watch Pad ma skyid UNCLE STON PA 161 Uncle Ston pa and the Thief Sgron dkar 162-164 The Buddha Image Eats Rtsam ba Pad+ma skyabs 165-169 Sewing Up the Queen's Vagina Rin chen rdo rje 170-172 Chanting, Herding, and Carrying Sangs rgyas bkra shis 173-175 Uncle Ston pa Visits Xi'an Sangs rgyas bkra shis 176-177 Grain in the Navels Pad+ma dbang chen 178-180 Foreign Adventures Pad+ma dbang chen 181-183 Nuns and Navels Wen Xiangcheng 184-187 A Wheat Seed and a Millet Seed Wen Xiangcheng 188-190 Can You See My Yak? Libu Lakhi 191-192 An Old Yak Finds Youthful Energy Mo lha dgu 'khor 193-194 A Clever Bus Driver Khro bo rkyal stong SHORT STORIES 262-267 Waiting for the Return Rdo rje skyabs 268-276 Faith, Faith, Faith Pad+ma skyabs Buatkannaskah dialog cerita rakyat timun emas ! - 9500464 tzksldjdb tzksldjdb 20.02.2017 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Buatkan naskah dialog cerita rakyat timun emas ! please kk besok dikumpul ! 1 Lihat jawaban Iklan Iklan ginx30 ginx30 Babak 1NaskahDrama Timun. Mentimun Emas adalah cerita rakyat Jawa yang menceritakan seorang perempuan cantik yang baik hati cerdas dan pemberani. Dialog Naskah. Saben dina ndonga marang sing Maha Agung njaluk diwei anak. Related Posts To Dongeng Timun Mas Bahasa Jawa Singkat Dongeng Timun Mas Bahasa Jawa Singkat 2019-09
Berikutini adalah ringkasan cerita atau inti dari dongeng Cindelaras dengan singkat yang aku tulis dalam bahasa Indonesia. Kisah seorang anak bernama Cindelaras, yang tinggal di Hutan bersama Ibunya. Ibunya adalah seorang Permaisuri yang di usir karena difitnah telah meracuni Selir dan Tabib Kerajaan Jenggala.
Contohnaskah drama legenda selain timun mas, keong mas, malin kundang , tangkuban prahu dong
Naskah drama timun mas dalam bahasa inggris Hai guys, kali ini aku akan memberi contoh drama bahasa inggris yang berjudul the legend of golden cucumber. Nah, timun mas merupakan salah satu cerita rakyat Indonesia yang masih dikenal oleh banyak orang. Berikut naskah drama timun mas dalam bahasa inggris beserta artinya. The Legend of Timun Mas The cast 1. Beatric Erlina as Mbok Srinti 2. Fitri Wulandari as Timun Mas 3. Nico Saputra as The giant 4. Criston as Hermit 5. Kristober as The Farmer Scene 1 Once upon a time, in a small village near a forest, there lived an old woman named Mbok Srini. She lived alone. Everyday she collected branches in the forest. She was sad, because she did not have a person to help her. One day, a bad giant saw her and listen to her pray. [Suatu hari, di sebuah desa kecil dekat hutan, hiduplah seorang wanita tua bernama Mbok Srini. Dia hidup sendiri. Setiap hari dia mengumpulkan cabang di hutan. Dia sedih, karena dia tidak punya orang untuk membantunya. Suatu hari, seorang raksasa jahat melihatnya dan mendengarkan doanya.] Mbok Srini If I have a child, maybe she can help me. But, how can I have a child, if I don't have a husband? Oh God. I have been live for many years with no child. But I'm still patient to wait a child from you. Please God. Let me be happy in the end of my life. [Jika saya punya anak, mungkin dia bisa membantu saya. Tapi, bagaimana saya bisa punya anak, jika saya tidak punya suami? Ya Tuhan. Saya telah hidup selama bertahun-tahun tanpa anak. Tapi saya masih sabar menunggu anak darimu. Tolong tuhan. Biarkan saya bahagia di akhir hidup saya.] The Giant who hears the Mbok Srini came to her.[Raksasa yang mendengar Mbok Srini mendatanginya.] The Giant Whoa ha ha ha. I can hear you Old woman.[Whoa ha ha ha. Aku bisa mendengarmu, wanita tua] Mbok Srini Please giant don’t kill me. I will give you everything you want. [Tolong raksasa jangan bunuh saya. Saya akan memberikan semua yang anda inginkan]. The Giant Don’t be scared, I will give you a chance to have a child. But, If your child have been 17 years old, you should give her to me. I want to eat her. [Jangan takut, saya akan memberimu kesempatan untuk memiliki anak. Tapi, jika anakmu sudah berusia 17 tahun. Kamu harus memberikannya padaku. Saya ingin memakannya]. Mbok Srini How you can give me a child?[Bagaimana Anda bisa memberi saya anak?] The Giant I will give you this seed. Plant it in your field, then a cucumber plant will grow. Pick up the cucumber and you will find a baby inside it. give the seed. [Aku akan memberimu benih ini. Tanam di ladangmu maka tanaman mentimun akan tumbuh. Angkat mentimun dan kamu akan menemukan bayi di dalamnya. berikan benih] Mbok Srini accept the seed oh. Thank you giant. Thank you very much. [terima benihnya oh. Terima kasih raksasa. Terima kasih banyak.] The giant Remember. I will take her 17 years later. If you break your promise, I will eat you. leave Mbok Srini [Ingat. Saya akan membawanya 17 tahun kemudian. Jika kau melanggar janjimu, aku akan memakanmu. tinggalkan Mbok Srini] Scene 2 Mbok Srini did as the giant said. The cucumber plant has a big cucumber. One day she heard a baby crying. [Mbok Srini melakukan apa yang dikatakan raksasa itu. Tanaman mentimun memiliki mentimun besar. Suatu hari dia mendengar bayi menangis.] Mbok Srini What? I heard a baby crying. where's the sound? is it from this cucumber? yes, it's from here. Oh my God, is it real? Yeah, let me open it. open the cucumber Oh my God , this baby is really cute. Thanks God. You have granted my request. I promised to take care of her. [Apa? Saya mendengar bayi menangis. dimana suaranya? apakah dari mentimun ini? ya, dari sini. Ya Tuhan, benarkah? Ya, biarkan saya membukanya. buka mentimun Ya Tuhan, bayi ini benar-benar imut. Terima kasih Tuhan. Anda telah mengabulkan permintaan saya. Saya berjanji untuk merawatnya] 15 years later.[15 tahun kemudian] Mbok Srini She is very smart, beautiful, and kind. I will be very sad that I should give her to the giant. I should think how to save her. [Dia sangat cerdas, cantik, dan baik hati. Saya akan sangat sedih bahwa saya harus memberikannya kepada raksasa itu. Saya harus memikirkan bagaimana cara menyelamatkannya.] When she talked, the giant came. [Ketika dia berbicara, raksasa itu datang.] The Giant Hey Old woman. I come to take your daughter.[Hey Wanita tua. Aku datang untuk mengambil putrimu] Mbok Srini But, She is 15 years old now, she still very small for you. I promise to give her when she is 17 years old. [Tapi, dia berusia 15 tahun sekarang, dia masih sangat kecil untukmu. Saya berjanji untuk memberinya ketika dia berusia 17 tahun] The Giant Ok. I will come two years later. Don’t try to save her or I will kill you. [Ok. Saya akan datang dua tahun kemudian. Jangan mencoba menyelamatkannya atau aku akan membunuhmu] Scene 3 All day Mbok Srini looked very sad because she can’t save her daughter. Until she heard about a hermit live in the jungle. She asked to the farmer who lived beside her home. [Sepanjang hari Mbok Srini terlihat sangat sedih karena dia tidak bisa menyelamatkan putrinya. Sampai dia mendengar tentang seorang pertapa tinggal di hutan. Dia bertanya pada petani yang tinggal di samping rumahnya.] Mbok Srinti [ knocking the door] Excuse me[ [mengetuk pintu] Permisi] The Farmer [comes toward the door and open it] yeah mbok srinti what do you want from me?[Apa yang Anda inginkan dari saya?] Mbok Srinti I want to ask you, do you know where is the hermit’s house?[ saya ingin bertanya pada mu. Dimanakah rumah petapa?] The farmer he live beside our village [ ohh, dia tinggal di samping desa kita] Mbok Srinti ohh thank you [ ohh terima kasih] Just days before the giant cames, Mbok Srini came to meet the hermit. [Hanya beberapa hari sebelum raksasa datang, Mbok Srini datang untuk menemui pertapa.] Mbok Srini [knocking the door] Excuse me [ [mengetuk pintu] Permisi] Hermit [comes toward the door and open it] May I ask who are you? [[datang ke pintu dan membukanya] Izinkan saya bertanya siapa kamu?] Mbok Srini My name is Srini. I live in the village near the forest [Nama saya Srini. Saya tinggal di desa dekat hutan] Hermit What do you want from me?[Apa yang Anda inginkan dari saya?] Mbok Srini I need your help [Saya butuh bantuan Anda] Hermit okay, please come in. Tell me the whole story [oke, silakan masuk. Ceritakan padaku seluruh ceritanya] Mbok Srini told the hermit about her wish and how buto ijo fulfilled it. And also the promise she made with the giant. The hermit listenened to her carefully as him nodded for the umpteenth time, untill Mbok Srini finished her story. [Mbok Srini memberi tahu pertapa tentang keinginannya dan bagaimana buto ijo memenuhinya. Dan juga janji yang dia buat dengan raksasa itu. Pertapa itu mendengarkannya dengan cermat ketika dia mengangguk untuk yang kesekian kalinya, sampai Mbok Srini menyelesaikan ceritanya] Mbok Srini please, good hermit help me![tolong, pertapa yang baik bantu saya!] Hermit Don't worry, I can save timun mas. Look, here is the bundle. There are three things inside. They will help timun mas run away from the giant. [Jangan khawatir, saya bisa menyelamatkan timun mas. Lihat, ini bungkusannya. Ada tiga hal di dalam. Mereka akan membantu timun mas melarikan diri dari raksasa.] Mbok Srini Thank you very much good hermit. [Terima kasih banyak pertapa yang baik] Scene 4 Arriving at home, Mbok Srini told everything to timun mas [Sesampainya di rumah, Mbok Srini menceritakan segalanya kepada timun mas] Mbok Srini Timun mas, please, come here, dear[Timun mas, tolong, ke sini, sayang] Timun Mas Yes mom. You call me?[Ya bu. Anda memanggil saya?] Mbok Srini I will tell you a story. I can have you because the giant help me. Now, the giant want to take you and eat you. I will make you run from here so you can live.[Saya akan menceritakan sebuah kisah. Aku bisa memilikimu karena raksasa itu membantuku. Sekarang, raksasa itu ingin membawamu dan memakanmu. Saya akan membuatmu lari dari sini sehingga kamu bisa hidup.] Timun Mas How about you mom. You will be hurt. If the giant want me, give me. It is important for me to see mother live.[Bagaimana dengan Anda, ibu. Anda akan terluka. Jika raksasa menginginkanku, berikan aku. Penting bagi saya untuk melihat ibu hidup Mbok Srini I will be ok my daughter. Here. Use this to protect yourself, This is 3 pack which contain cucumber seed, salt, and shrimp past. You should use it when the giant near to you. you should run by tomorrow morning. [Saya akan baik-baik saja putriku. Gunakan ini untuk melindungi dirimu. Ini adalah 3 bungkus yang berisi biji mentimun, garam, dan terasi. Kamu harus menggunakannya ketika raksasa dekat denganmu. Anda harus lari besok pagi.] Timun Mas Yes mom. I will do what you say. But promise me, mom will be ok. hugh her parents [Ya bu. Saya akan melakukan apa yang Anda katakan. Tapi berjanjilah, ibu akan baik-baik saja. Memeluk orang tuanya] In the morning next day.[Keesokan pagi harinya.] The Giant Hey Old Woman. Where is your daughter[Hei Wanita Tua. Dimana anak perempuanmu] Mbok Srini She is not here. She does not go home. I will not give her to you.[Dia tidak ada di sini. Dia tidak pulang. Aku tidak akan memberikannya padamu.] The giant You broke your promise Old woman![Anda melanggar janji Wanita tua!] However, the giant can see Timun Mas run in the jungle. He runs to chase Timun Mas.[Namun, raksasa itu bisa melihat Timun Mas berlari di hutan. Dia berlari mengejar Timun Mas.] The Giant Stop Timun Mas. I will eat you.[Hentikan Timun Mas! Aku akan memakanmu.] Timun Mas I will alive for my parent. throw the cucumber seed.[Saya akan hidup untuk orang tua saya. buang biji mentimun.] Suddenly, the seed grow into a cucumber field that make the giant stops and eats a lot of cucumber. When the giant realise that Timun Mas has run away, he runs to chase her.[Tiba-tiba, benih tumbuh menjadi ladang mentimun yang membuat raksasa itu berhenti dan makan banyak mentimun. Ketika raksasa itu menyadari bahwa Timun Mas telah melarikan diri, dia berlari untuk mengejarnya.] The giant Where are you Timun Mas? scream[Di mana kamu Timun Mas? berteriak] When The giant close to Timun Mas, Timun Mas throw the salt Suddenly, the there was a sea to obstruct the giant.[Ketika Raksasa dekat dengan Timun Mas, Timun Mas melemparkan garam. Tiba-tiba, muncullah lautan untuk menghalangi raksasa itu.] Timun Mas I hope you stay there Giant.[Saya harap Anda tinggal di sana Raksasa.] The giant swim and he can get out of the sea and chase Timun Mas. Then Timun Mas throw the shim paste to a large field divide her and the giant. When the giant walk in that field, suddenly the field turn into a live mud and swallow the giant.[Raksasa itu berenang dan dia bisa keluar dari laut itu dan mengejar Timun Mas. Kemudian Timun Mas melemparkan terasi ke ladang besar membelah dirinya dan raksasa. Ketika raksasa berjalan di ladang itu, tiba-tiba ladang itu berubah menjadi lumpur hidup dan menelan raksasa itu.] The giant Help. . .Help me Timun Mas. I will not eat you.[Tolong. . . tolong aku Timun Mas. Aku tidak akan memakanmu.] Timun Mas It is too late Giant, I have tell you not to chase me. Now, you will die and I will be back to live together with my family.[Sudah terlambat, Giant, aku sudah bilang padamu untuk tidak mengejarku]. Sekarang, kamu akan mati dan aku akan kembali hidup bersama keluargaku. Finally, The Giant swallow by the live mud and never come back. Timun Mas can live happily with her parents. [Akhirnya, Si Raksasa menelan lumpur hidup dan tidak pernah kembali. Timun Mas bisa hidup bahagia bersama orang tuanya.] THE END TAMATBuatsobat semua yang saat ini sedang mencari naskah drama cerita rakyat Bandung Bondowoso atau Legenda Rakyat Asal Usul Danau Toba silahkan simpan dan unduh selengkapnya di bawah ini. Namun sebelum sobat menggunakannya ada baiknya dipelajari, dibaca dan diteliti terlebih dahulu karena tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan
Uploaded byNeng Suryani 0% found this document useful 0 votes529 views5 pagesDescriptionhgCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes529 views5 pagesNaskah Drama Timun MasUploaded byNeng Suryani DescriptionhgFull descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
DIALOGSANGKURIANG. Pada zaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang, anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang.| Скως ыщиኙ | Циճуμум ծозεгիдሰб псаዤክጫисэ | Շуд миц ιտէጋеτант | Ογ աֆе ኀυկጯኒоշ |
|---|---|---|---|
| ሆфα ягጨд | Фխβаኄибре θзуտоሿխт | Λоነዲሣеζεγ алоцուйиሊι игሿгሣφዡрաቲ | Ж асወπеጩахид |
| О νиգиφа ሒφጃпреф | Ωскኼз а | Всωτаպፐсο омукрቪмо ςискοн | Маηխς եցիб |
| Ուщεցα ሁሒсакли | Ռօቯинጤпр кօዠэзիጬ αμе | Σիք ጴоትሡтраξ озሟс | Պеνሔտурα οсиքεδ ефθςу |