⛱️ Puisi Terakhir Ws Rendra Hidup Itu Seperti Uap

Puisiterakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum dia wafat. Selasa, 24 Juli 2018. Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku
Depok - Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum Beliau wafat. *WS Rendra* — kelahiran Surakarta tahun 1935, Meninggal di Depok tahun 2009 Karya ini bagus untuk menjadi bahan perenungan. Baca Juga Urban Legend Cerita Mistis Menara Air UI, Sering Terjadi Penampakan Hantu Usil Berikut ini puisinya Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU,aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA ... Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku. Baca Juga Cara Mencetak Dan Download Kalender Tahun 2022 Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- NYA ini?Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ? Malahan ketika diminta kembali,kusebut itu MUSIBAH,kusebut itu UJIAN,kusebut itu PETAKA,kusebut itu apa saja ...Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA.... Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok denganKEBUTUHAN DUNIAWI,Aku ingin lebih banyak HARTA,Aku ingin lebih banyak MOBIL,Aku ingin lebih banyak RUMAH,Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Baca Juga Viral Pengendara Motor Rekam Penampakan Kuntilanak di Kuburan Dan kutolak SAKIT,Kutolak KEMISKINAN,Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Terkini
Hidupitu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap..!!!!! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, Puisi terakhir WS Rendra (di buat sesaat sebelum beliau wafat) - September 01, 2018 No comments: Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest.

Grup Literasi WS RENDRALahir di SURAKARTA pada tahun mualaf 1970 disaksikan oleh Taufiq Ismail dan Ayip Rosidi. Berganti nama menjadi Wahyu Sulaiman Rendra. Dari ke tiga istrinya yaitu Sunarti Soewandi, Sitoresmi dan Ken Zuraida memiliki 11 orang anak. Meninggal di DEPOK pada tahun 2009. Puisi terakhir WS Rendradi buat sesaat sebelum dia wafat, sangat luar biasa kata-katanya. Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !!Ketika Orang memuji MILIKKU,aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA … Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku. Dan kalau bukan milikku,apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- NYA ini?Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ? Malahan ketika diminta kembali,kusebut itu MUSIBAH,kusebut itu UJIAN,kusebut itu PETAKA,kusebut itu apa saja …Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA…. Ketika aku berdoa,kuminta titipan yang cocok denganKEBUTUHAN DUNIAWI,Aku ingin lebih banyak HARTA,Aku ingin lebih banyak MOBIL,Aku ingin lebih banyak RUMAH,Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Dan kutolak SAKIT,Kutolak KEMISKINAN,Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA,harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah,maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku … Betapa curangnya aku,Kuperlakukan DIA seolah Mitra Dagang kudan bukan sebagai Kekasih ! Kuminta DIA membalas perlakuan baikkudan menolak keputusan- NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku … Padahal setiap hari kuucapkan,“Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU” Mulai hari ini,ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaandan menjadi bijaksana,mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH … Sebab aku yakin….ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku …KEHENDAKMU adalah yang ter BAIK bagiku .. Ketika aku ingin hidup KAYA,aku lupa,bahwa HIDUP itu sendiriadalah sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat utk MEMBERI,aku lupa,bahwa SEMUA yang aku milikijuga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT,….aku lupa,bahwa dalam KELEMAHAN,Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi,Aku lupa,bahwa HIDUPKU adalahsebuah KEBERUNTUNGAN,kerana AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepada NYA Bukan karena hari ini INDAH kita karena kita BAHAGIA,maka hari ini menjadi INDAH. Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. Bukan karena MUDAH kita YAKIN karena kita YAKIN BISA.!semuanya menjadi MUDAH. Bukan karena semua BAIK kita karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK, Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar,cukuplah menjadi JALAN SETAPAKyang dapat dilalui orang, Bila kita tidak dapat menjadi matahari,cukuplah menjadi LENTERAyang dapat menerangi sekitar kita, Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,maka BERDOALAH untukkebaikan. Dibagikan melalui Chat utk WAG ini, karena sangat bagus untuk bahan renungan dlm kehidupan kita semua. Semoga berkenan Visited 175 times, 1 visits today Navigasi pos

Puisiterakhir WS Rendra (beliau buat sesaat sebelum beliau wafat) Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan

WS RENDRA. KELAHIRAN SURAKARTA 1935 MENINGGAL DI DEPOK. 2009 * Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum dia wafat* Hidup itu seperti UAP, yg sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Org memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA … Tapi mengapa aku tdk pernah bertanya, MENGAPA DIA menitipkannya kpd ku? UTK APA DIA menitipkan semuanya kpd ku. Dan klu bukan milikku, apa yg seharusnya aku lakukan utk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malahan ketika diminta kembali, kusebut itu MUSIBAH, kusebut itu UJIAN, kusebut itu PETAKA, kusebut itu apa saja … Utk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA…. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dgn KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, Aku ingin lebih banyak MOBIL, Aku ingin lebih banyak RUMAH, Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adlh hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, hrs berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dgn kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayak nya lah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku … Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah Mitra Dagang ku dan bukan sebagai Kekasih! Kuminta DIA membalas Perlakuan baikku dan menolak keputusan-NYA yg tdk sesuai dgn keinginanku … Padahal setiap hari kuucapkan, *Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU. Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yg selalu bersyukur dlm setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH … Sebab aku yakin….ENGKAU akan memberikan anugerah dlm hidupku … KEHENDAKMU adlh yg ter BAIK bagiku .. Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adlh sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat utk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yg aku miliki juga adlh PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yg TERKUAT, ….aku lupa, bahwa dlm KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi, Aku lupa, bahwa HIDUPKU adlh sebuah KEBERUNTUNGAN, krn AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kpd NYA Bukan krn hari ini INDAH kita BAHAGIA. Tetapi krn kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH. Bukan krn tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. Tetapi krn kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. Bukan krn MUDAH kita YAKIN BISA. Tetapi krn kita YAKIN BISA.! semuanya menjadi MUDAH. Bukan krn semua BAIK kita TERSENYUM. Tetapi krn kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK, Tak ada hari yg MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yg membuat SULIT. Bila kita tdk dpt menjadi jalan bsr, cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yg dpt dilalui org, Bila kita tdk dpt menjadi matahari, cukuplah menjadi LENTERA yg dpt menerangi sekitar kita, Bila kita tdk dpt berbuat sesuatu utk seseorg, maka BERDOALAH utk kebaikan.
· ws rendra. Kelahiran surakarta 1935 meninggal di depok 2009 * puisi terakhir ws rendra di buat sesaat sebelum dia wafat)* hidup itu seperti uap, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Rendra yang terbaik dan terkenal: Penyair dan arsitek dari indonesia 1. More images for ws rendra quotes »
odopfor99days day78 Bismillahirrahmanirrahim Sekedar copy-paste, untuk mengingatkan diri sendiri. Puisi terakhir WS Rendra yang beliau buat sesaat sebelum beliau wafat. Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA … Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, “MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?” “UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku?” Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malahan ketika diminta kembali, kusebut itu MUSIBAH, kusebut itu UJIAN, kusebut itu PETAKA, kusebut itu apa saja … Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA … Ketika aku berdo’a, kuminta titipan yang cocok dengan KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, Aku ingin lebih banyak MOBIL, Aku ingin lebih banyak RUMAH, Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku … Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah “Mitra Dagang” ku dan bukan sebagai “Kekasih”! Kuminta DIA membalas “perlakuan baikku” dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku … Duh ALLAH … Padahal setiap hari kuucapkan, “Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, YA ALLAH … Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH … Sebab aku yakin ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku … KEHENDAKMU adalah yang ter BAIK bagiku ..Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat utk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi, Aku lupa, bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, kerana AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH. Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. Tetapi karena kita OPTIMIS, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA. Tetapi karena kita YAKIN BISA, semuanya menjadi MUDAH. Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM. Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK. Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yang dapat dilalui orang. Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi LENTERA yang dapat menerangi sekitar kita. Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka BERDOALAH untuk kebaikan.
PuisiTerakhir WS Rendra Sebelum Wafat; Hidup Itu Seperti Uap-->
WS RENDRA Lahir di SURAKARTA pada tahun 1935. Menjadi mualaf 1970 disaksikan oleh Taufiq Ismail dan Ayip Rosidi. Berganti nama menjadi Wahyu Sulaiman Rendra. Dari ke tiga istrinya yaitu Sunarti Soewandi, Sitoresmi dan Ken Zuraida memiliki 11 orang anak. Meninggal di DEPOK pada tahun 2009. Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum dia wafat, sangat luar biasa kata-katanya. Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan- NYA, Bahwa rumahku adalah titipan- NYA, Bahwa hartaku adalah titipan- NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA … Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku? UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku. Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ? Malahan ketika diminta kembali, kusebut itu MUSIBAH, kusebut itu UJIAN, kusebut itu PETAKA, kusebut itu apa saja … Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA…. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, Aku ingin lebih banyak MOBIL, Aku ingin lebih banyak RUMAH, Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku … Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah Mitra Dagang ku dan bukan sebagai Kekasih ! Kuminta DIA membalas perlakuan baikku dan menolak keputusan- NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku … Padahal setiap hari kuucapkan, “Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU” Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH … Sebab aku yakin…. ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku … KEHENDAKMU adalah yang ter BAIK bagiku .. Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat utk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, ….aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi, Aku lupa, bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, kerana AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepada NYA Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH. Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA. Tetapi karena kita YAKIN BISA.! semuanya menjadi MUDAH. Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM. Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK, Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yang dapat dilalui orang, Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi LENTERA yang dapat menerangi sekitar kita, Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka BERDOALAH untuk kebaikan. _Dibagikan melalui Chat utk WAG ini, karena sangat bagus untuk bahan renungan dlm kehidupan kita semua. Semoga berkenan_🙏💞 Post Views 8
Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum Beliau wafat)* Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap!! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA
PuisiTerakhir WS Rendra. oleh soegi2012 | Nov 14, 2016 | Puisi. Puisi terakhir WS Rendra beliau buat sesaat sebelum beliau wafat Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah
Puisiterakhir WS Rendra Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA,
.